Dear anakku yang sekarang sedang "bersemedi" dari instagramnya....
Postingan ini buat kamu. Waktu ibu baca story kamu tentang ingin rehat dulu dari instagram, ibu cuma bisa diam. Mungkin bagi orang lain itu ga ngaruh, tapi tidak buat ibu...
Ada yang mau ibu ceritakan disini sedikit :
Kamu tau ibu. Kita sering bicara. Tapi yang kamu tidak tau, kamu sering menegur ibu lewat storymu. Kenapa bisa begitu....
Di umur segini, udah banyak yang dikasi Allah sama ibu. Mulai dari Pekerjaan yang bagus dan mulia, Jabatan yang ga semua orang bisa dapat, tinggal sama keluarga yang utuh dan aman aman aja, punya teman teman yang ada, punya yang orang lain belum punya.
Tapi, ibu gelisah. Sering sakit hati tanpa sebab, Sering gelisah dan tak tenang. Melihat story kamu yang banyak sekali tentang agama, membuat ibu semakin resah tapi ibu tidak berhenti membaca. Waktu itu hanya taraf membaca. Ibu tidak ingat entah kapan tapi ada story kamu tentang sholat dan syukur.
Lalu, ibu terdiam. Ibu udah dapat banyak. Ibu tau itu dari Allah, tapi ibu lupa bersyukur yang benar benar bersyukur. Ibu hanya sekedar mengucapkan Alhamdulillah tanpa benar benar meresapi arti Alhamdulillah itu.
Ibu sholat tanpa benar benar bicara dengan ALLAH.
Keberadaan story kamu membuat Ibu kembali bicara dengan Allah. Bicara yang benar benar bicara. Mengadu yang benar benar mengadu. Mencari tahu Allah dengan benar benar mencari tahu. Sebegitu kamu membuat ibu anakku....
Lalu, tiba tiba ibu tidak tau apa yang membuat kamu menghentikan storymu. Ibu harap kamu segera kembali. Karena ibu berharap ada orang lain yang akan mendapat pencerahan sama dengan Ibu. Betapa postingan dan storymu itu bisa membuat orang kembali menyadarkan diri untuk selalu mengingat Allah.
Mungkin banyak yang merasa bahwa postingan kamu terkesan menggurui, tapi itu perlu bagi batin batin yang sebenarnya resah dan kosong. Kamu tau, ibu sekarang lebih bisa berdamai dengan diri sendiri semenjak ibu banyak bicara dengan Allah. Ibu bahkan tak pernah menyangka ibu menjadi menunggu waktu sholat untuk ketemu sama Allah.
Kamu nggak nyangka kan ini semua gara gara kamu anakku?
Ibu tidak bisa sering pergi kajian, jujur saja karena ibu belum percaya diri untuk itu. Tapi ibu jadi lebih banyak belajar sekarang.
Jadi anakku, apapun keputusan kamu sekarang ibu hargai.
Hanya saja ibu rasa ibu harus mengucapkan terima kasih sama kamu.
Terima kasih untuk semua pencerahan kamu. Terima kasih karena ibu banyak belajar dari kamu anakku.
Well, kalau udah oke dan semangat, kembali lagi ya.... ibu tunggu.....
Terkadang seseorang rehat dari duni maya karna jenuh. Jenuh karna komentar orang, jenuh dengan berita-berita yang ada. Kayak saya, saya udah berada di titik jenuh sehingga rehat dari dunia maya. Bukan cuman rehat sih, semua akun media sosial saya, saya hapus. Entah kenapa hati ini jadi tenang setelah itu.
BalasHapus