To You

Rabu, Juni 26, 2019
Kemarin untuk pertama kalinya setelah 12 tahun saya mengajar, saya mempertanyakan kepada diri saya, apakah saya masih pantas menjadi seorang guru hanya dengan satu kejadian, dan karena satu anak...

Begitu hebatkah satu anak ini sehingga membuat saya berpikir seperti ini? 
Sebenarnya tidak, tapi attitude yang diberikan olehnya kepada saya membuat saya berfikir seperti itu. 
Satu kejadian remeh sebenarnya tapi buat saya itu fatal. Anak yang menyadari kehadiranmu namun tidak mendatangi dan menyalamimu, menganggap bahwa kamu TIDAK ADA/EXIST itu yang menyakitkan. Ah, mungkin dia tidak melihat. Saya tahu dia melihat, tapi jika kemudian dendam itu ada di hatinya membuat saya merasa gagal menjadi guru. Kebaperan saya menjadi tinggi. Kalau kemudian marahnya saya terhadap dia tidak dijadikan pelajaran tapi justru mendendam, maka saya merasa saya menciptakan MONSTER pada dirinya. Karena sesungguhnya terlihat baik diluar namun penuh angkara murka didalam bukanlah cerminan manusia.



Saya kemudian merenung. Itu harus. Saya dengan usia yang lebih tua harus melakukan itu. Pada akhirnya saya menyadari kemarahan saya yang saat itu kelewat besar dan kurang mengontrol diri saya sendiri sehingga menimbulkan kejadian ini. Tapi, Saya tidak MEMBENCI. Saat itu saya hanya ingin dia menyadari ada orang orang yang memanfaatkan keadaan dan membuat dia menjadi alat. Tapi mungkinkah saya mengungkapkan itu padanya? membongkar semua kejahatan yang dilakukan oleh mereka mereka yang seolah olah menjadi malaikat untuknya?
Kamu masih sangat muda anakku, Jangan bilang kamu Dewasa, karena kamu belum melalui 17 tahun kemudian seperti saya. Kamu belum banyak tahu bahwa dunia orang dewasa kadang sangat diluar kendalimu. 

3 Tahun saya membimbing kamu. Saya tidak minta banyak. Ucapan terima kasih atau bahkan bertanyalah kenapa ibu melakukan itu kepada saya. Maka mari kita duduk dan bicara. Kalau kemudian Ego seperti ini yang kamu lakukan dan Saya harap saya orang terakhir yang kamu perlakukan seperti ini. Karena, jika tidak, 17 tahun kedepan pribadi seperti ini akan menyakitimu anakku.

Belajarlah untuk menjadi pribadi yang tahu berterima kasih, untuk bisa sopan terhadap yang lebih tua. Bagaimana kalau orangtua itu yang menyakiti? yakinkah kamu kemarahan itu tujuannya menyakiti?
Belajarlah untuk meminta maaf dan bukan PEMBELAAN DIRI. 
Belajarlah untuk meminta tolong jika merasa belum mampu.
Kata "Maaf, tolong dan terima kasih" 3 kata sederhana ini bisa membuatmu selamat dalam pergaulanmu. 

Banyak yang bilang sama saya, udahlah lupakan aja, atau kenakan aja dia sekali. 
Kalau saya melakukan itu maka saya melupakan pekerjaan dan pribadi saya sebagai seorang GURU. 

Jadi, jika kamu membaca ini, ketahuilah dan merenunglah. Orang menegur tanda peduli. Biarkan orang bisa melihat Wajah Cantikmu, tapi akan lebih indah jika semua orang bisa melihat Akhlak baikmu...


Read more ...