Broken Heart

Senin, Januari 28, 2019
16 Oktober 2018.. Aku menerima kabar kamu sakit Suma. Saat aku tau itu kanker dan stadium lanjut, aku sudah berfikir aku akan kehilangan kamu. Tapi, sungguh aku tak menyangka akan secepat ini. Aku mengenalmu, kamu perempuan tangguh dengan segala pemikiran pintarmu. Aku yakin kamu akan berjuang sepenuh tenaga untuk sembuh. Seperti katamu, "daripada marah marah dan mempertanyakan pada Tuhan, aku memilih untuk berjuang sembuh demi Baby Kei"...
Namun, 27 Januari 2019, Perjuangan kamu berakhir sayang. Bukan karena kamu kalah, tapi Tuhan Maha Penyayang, Dia terlalu menyayangimu, sehingga memintamu untuk bersamaNya. Dan saat Dia meminta, kita harus ikuti permintaanNya kan sayang?



Hari itu, aku berkunjung kembali kerumahmu setelah sekian tahun lamanya, membawa semua memori yang berusaha aku ingat, ya, rumah itu menjadi saksi betapa kita dulu sangaaat dekat, sudah menjadi keluarga, penuh tawa, penuh banyak cerita... Aku mengingatnya Suma. Ada kamu, Sekar, Indaryanti, Yenni,Siti, Fresty. Kita saat itu adalah keluarga.

Tapi, kemarin kami hanya bertiga. Hanya ada aku, Siti dan Indar yang menunggumu, karena Teman teman kita tidak bisa bersamamu Suma karena terhalang jarak. Aku tau bagaimana hancurnya hati teman teman kita saat tak bisa menghantarkanmu untuk terakhir kalinya. Patah hati kami Suma...

Saat berada di rumahmu.. yang kami lakukan hanya mengenang masa lalu..
"eh ingat ga kita suka ngerujak dulu di rumah Yeni"
"eh ingat ga kita pernah nonton film bareng dulu"
"eh ingat ga kita pernah nyari tanah liat bareng"
"eh ingat gaaaaa....."

Kami berusaha menghilangkan kesedihan kami dengan cara itu Suma...
Kamu tau ga Suma, di Rumah kamu, Siti masih dengan segala tingkahnya yang biasanya membuat kita tertawa... Bisa bisaan loh dia bawa kunci kamar dan akhirnya Suaminya ga bisa masuk kamar, trus dia bawa handphone anaknya sampe anaknya ga bisa make handphonenya....

Tapi ya, kita cuma bisa tertawa getir, karena kita ingat biasanya yang bereaksi lebih itu pasti kamu dan kita saling tertawa satu sama lain. Aku ingin sekali menceritakan padamu Suma....
Saat itu, kami merasa bisa strong karena kami tak lagi menangis.. kami kuat...

Ternyata, kami sangaaaaat rapuh. Saat ada kalimat dari orang orang "Jenazahnya datang"
Aku, Indar dan Siti kami saling berpegangan tangan berusaha untuk saling menguatkan dengan air mata yang terus jatuh tak mau berhenti. Mungkin orang orang disekitar kami bingung "Siapa kami?"
Kami tak peduli, yang penting Suma tau kami hadir untukmu sayang. Hari itu kami hanya duduk disudut rumahmu saling berpegangan tangan...

Kami memaksakan diri untuk bisa melihat wajahmu sayang ditengah hiruk pikuk orang orang. Jujur, ada rasa ingin berteriak untuk meminta orang orang minggir karena kami Sahabatmu lebih berhak. Namun, mungkin saja kan mereka juga banyak cerita tentangmu, karena kamu selalu bisa dekat dengan siapa saja. 
Wajahmu pucat sayang, tapi tetap cantik. Aku bersyukur ada Indar dan Siti bersamaku, sungguh aku kuat karena mereka dan teman teman yang mendoakan dari jauh. 
Akhirnya kita bisa menghantarkanmu di peristirahatan terakhir, walau dengan drama pake nyasar salah jalan...padahal anak asli Tanjungpinang... Suma, cerita geng kita ga pernah mulus kan.. itu hanya buat kita tertawa kecil, setidaknya kita sedikit tertawa....

Suatu saat, aku harap akan kejadian, kita semua berkumpul dan akhirnya mengunjungi kamu dalam kondisi kita semua ada. Pulang dari pemakaman, kita saling janji untuk terus mengabarkan, untuk terus menguatkan, untuk ada satu sama lain.
Mungkin saja ini mellow kita disaat kita kehilangan kamu sayang... 
Tapi, kalau kami melanggar itu, datangin aja kita ke mimpi Suma, tunjukkin galaknya kamu seperti biasa.
Sungguh, dimarahin pun aku rela, asal aku bisa melihat wajahmu sekali lagi....

Suma, kami semua sangat sayang kamu....selalu dan tak akan berubah... Selamat jalan sayang, berbahagialah bersama Dia yang Maha Menyayangi...

"SANGAR GENG"
(Sekar, Fresty, Ega, Indar, Siti dan Yenny)

3 komentar:

  1. Semua yg hidup pasti akan kembali padaNYA...namun memori di dunia akan tetap kita ingat smpai ke akhirat kelak,...semoga Allah mengumpulkan kita kembali di JANNAHnya Allah,...tentunya dengan canda tawa yg tambah akrab krn qt adalah KELUARGA,...

    BalasHapus
  2. terharu bacanya. ��
    ichsan, adiknya kak suma

    BalasHapus

makasi udah baca ceritanya kak ega.. please give ur comment and let me know who you are.. sekali lagi makasi kawan :)