Last Words and Goodbye...

Jumat, Juni 04, 2021
The Real Angkatan Corona adalah anak anak ini, ya anak anak di Tahun Pelajaran 2020/2021. Anak anak yang dipaksa untuk merasakan pembelajaran yang tak pernah mereka bayangkan akan terjadi pada mereka sebelumnya. Online, rebahan, online, rebahan selama 1 tahun lebih. Percayalah, semalas malasnya mereka belajar, saya yakin mereka akan lebih memilih untuk berada di sekolah. 
Tahun terakhir tanpa kompetisi apapun, tidak ada sorak sorai riuh di lapangan, entah itu main basket, kejar kejaran atau hukuman terlambat masuk. 
Selama satu tahun terakhir menulikan telinga dengan pertanyaan yang terus masuk "Ibu, kapan masuk?", "Ibu, kita ga ada colour fun ya?", "Ibu, kok ga buat perpisahan?".

Saya tau, mereka juga tau itu tidak mungkin. Tapi  disudut hati kecilnya, mereka menginginkan saya bisa melakukannya untuk mereka. Maaf anak anak ibu, kali ini ibu tidak bisa, bukan karena tidak mau.. 

Kemarin adalah hari pengumuman kelulusan untuk mereka. Tanpa tatap muka. Tidak melihat ekspresi mereka. Kelulusan yang berlalu begitu saja. Ada DM yang masuk ke instagram saya "Bu, izin coret coret ya" dengan kalimat selanjutnya untuk menahan amarah saya "Dirumah lien kok bu". 
Saya hanya membacanya. Tidak melarang juga tidak mengizinkan. 
Yang ada  dipikiran saya yang mellow saat itu anak anak ini ingin merasakan sama dengan tahun tahun sebelumnya. 
Saya membaca tentang berita kelulusan yang coret coret tahun ini dan komentar netizen "Alah angkatan Corona aja belagu". Bukan berarti saya membenarkan aksi coret coret ini. Mereka dikatakan belagu? Kalian tau tidak mudah bertahan dengan situasi seperti ini sebagai murid yang masih sangat butuh bimbingan. Mereka diminta membuat tugas dengan bimbingan seadanya dan tugas harus selesai. Mereka bisa bertahan saja cukup buat saya. 

Banyak rencana rencana saya untuk mereka yang tidak bisa saya wujudkan. Saya ingin buat tournament basket, GAGAL. Saya ingin buat colourfun di pantai, GAGAL. Saya ingin buat perpisahan dengan garden party "GAGAL". Saya ingin buat bazaar besar dengan gabungan bazaar ekskul "GAGAL". Padahal udah beli sound system bagus biar bazaar, perpisahan dan colourfun ga sewa sewa lagi, Alat itu duduk manis di ruangan belum digunakan....

Lantas hari ini saya berusaha mengingat wajah mereka lebih dalam, kenangan apa yang saya punya tentang mereka.. Sudah 2 taun terakhir saya selalu menulis tentang anak anak di hari terakhir mereka di sekolah...
Kali ini giliran mereka, maka here its goes....






Setiawan, Futsal Captain... Anak Juara di akademis tapi juga jago banget di olahraga. Untuk bisa balance kaya gitu ga gampang, tapi dia bisa. Dan satu lagi kelebihannya attitudenya bagus banget. Sopan, dan positive vibes. Selalu melihat dari sisi positif setiap kejadian. Sebenarnya dia ketua Osis, tapi ya karena Corona ini dia belum bisa berbuat banyak..




Elvina, Si sok tegar tapi cengeng. Punya ambisi yang meledak ledak tapi juga punya sisi egois yang tinggi kalo udah ngomongin basket. Pendekatan sama anak ini ga gampang, saya harus secara pribadi ngobrol berdua, dan well kalo udah gitu dia bakal dengerin dari A sampe Z. Saya ga pernah nyangka saya yang ditemuin saat dia lagi dalam kondisi down khas anak abege. 





Lien dan April, kenapa saya sandingin? ni udah kaya anak kembar kemana mana barengan, Semangat dalam belajar, setia kawan walo kadang agak gregetan karena setia kawannya agak berlebihan, semua temen mau dibantuin, kadang kelewatan manjain temen temennya... Tapi karena mereka saya jadi semangat buat ngasi bimbingan, ngerasa dibutuhkan..

Vian Ervina, si Juara Umum... Saya punya kenangan khusus sama anak ini saat dia ada di kelas X.. Saat itu saya agak keras karena dia harus ikut lomba tapi menurut saya persiapannya masih sangat kurang. Posisi saya saat itu lagi ada di Medan, saya bilang sama dia kalo mau ikut lomba bener, siap bimbingan sama saya dan pembimbingnya.. Anak ini mau belajar, lewat jarak jauh dia bimbingan dengan saya. Dan ya hasil sepadan dengan pengorbanan dia belajar, Juara di tangan...




Ratna... Ketua Pramuka.. Anak ini sebenernya sangat bertanggung jawab terhadap tugas yang dikasi, Saat pandemi ini, 1 kali saya kasi tugas ke dia untuk pelantikan bantara di sekolah. Hanya 1 kali dari sekian banyak moment yang seharusnya ada. Kegiatan ini pun saya paksakan ada, sangat sederhana, apa adanya, tapi Ratna bisa melaksanakan dengan baik dan berjalan rapi. Saya bayangkan kalau saja kondisi normal maka akan lebih hebat di tangan anak ini.. 

Si kembar, Abang dan Adek... Hubungan saya sama dua anak ini turun naik. Kadang seneng banget kadang sebel banget saking ni anak ada aja kelakuannya. Tapi sekolah butuh orang kaya mereka biar bisa rame.. Adek punya potensi yang luar biasa dibidang olahraga kalo aja dia mau serius banget. Begitu juga sama si Abang.. Kadang sisi potensial anak harus kita jeli kan liatnya. Darah tinggi saya naik sama dua anak ini saking seringnya telat ke sekolah dulu, tapi di setiap pertandingan olahraga nama dua anak ini ga pernah absen dan tertib... kesel kesel gimana gitu kan....




Pandemic merampas banyak hal dari saya untuk anak anak ini. Menghilangkan banyak moment yang seharusnya ada. Membuat salam perpisahan tidak ada sebagaimana mestinya. Melalui tulisan ini Ibu cuma mau bilang "Kalian adalah generasi yang terpilih, bertahan dengan kondisi yang serba tidak pasti"
Maaf kalo kehidupan sekolah ini terjadi sama kalian, untuk kenangan yang terbatas, untuk moment yang tak banyak membekas...

Namun hidup terus berjalan anak anakku, kedepannya akan banyak hal hal baru yang kalian hadapi. Maka teruslah semangat, jangan nyerah. Kalau lelah, duduklah sebentar, hilangkan penatmu, lalu bangkit lagi dan berjuang lagi.

Karena kita ga ada perpisahan, maka saya sampaikan disini aja ya.. 
Anak anakku, maaf untuk tiga tahun yang tak sempurna
Terima kasih untuk tetap bertahan
Kejar mimpi mimpi mu
Hidup kadang terasa tidak berpihak
Tapi dunia ini masih tempat yang menyenangkan
Semua orang memiliki lelahnya masing masing
Tapi kebahagiaan juga menjadi hak semua orang

Anak anakku, 
Sekolah ini rumah kamu
Guru guru yang ada juga keluargamu

Kalo suatu saat rindu, maka datang saja, ga ada salahnya mengunjungi keluarga..
Jangan merasa sendiri, berusahalah untuk jadi yang terbaik versi dirimu, dan jangan lupa Bahagia
Ini mungkin klise terdengarnya, tapi ini benar, doa kami selalu untuk kalian..

Sampai ketemu lagi, mudah mudahan saat itu tak ada lagi halangan untuk kita saling menggenggam tangan dan mempererat pelukan..

Salam sayang dari Ibu...





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

makasi udah baca ceritanya kak ega.. please give ur comment and let me know who you are.. sekali lagi makasi kawan :)