Aku pamit ya

Rabu, September 18, 2019
Buat kamu yang terekam dihati 18 tahun lamanya...


Gila ya, bisa selama itu, aku bahkan tak menghitung waktu yang terbuang percuma dengan tetap mencintai kamu, membandingkan dengan kamu di setiap orang yang datang mendekat.
Aku bahkan tak lelah hanya dengan terus mengingat semua yang telah kamu lakukan padaku.
Betapa hari hari kita 7 tahun lamanya dapat membuat aku bertahan dengan perasaanku. Padahal aku sudah terhenti saat aku menerima undangan tentang pernikahan itu. 11 tahun kemudian, aku masih mencintaimu.. Iya, mencintaimu tanpa melakukan apa apa karena kemungkinan yang telah tiada.

Aku bertahan karena aku mencintaimu. Bukan untuk mendapatkanmu, mencari perhatianmu, atau membuat kau berpaling sekali lagi. Bukan. Aku bertahan karena aku ingin hidup. Aku bisa hidup dengan semua kenangan yang ada. 

Hei manusia 18 tahunku..
Aku akhirnya tiba pada masa dimana aku harus berhenti. 
Aku merindukan dimana aku bisa cerita apa saja dengan seseorang.
Aku merindukan perdebatan yang tak kunjung usai dengan seseorang.
Aku merindukan bahkan hanya dengan mendengar suara aku bisa tersenyum. 
Orang itu bukan Kamu dan tak mungkin kamu.



Aku minta maaf pada diriku sendiri. Aku sudah sejahat itu dengan tidak membuka hati pada siapapun. Kemarin untuk pertama kali dalam doaku bukan lagi kalimat "Ya Tuhan, berikan aku kekuatan untuk menjalani hidupku. Beri kebahagiaan buatnya, Dia manusia baik" tapi "Tuhan,lepaskan rasa ini, Legakan hati ini dengan tak ada lagi nama dia disetiap doa"...

Aku memaksa sadar doa yang kuberikan untukmu, sudah tidak tepat dan bukan lagi hakku.. Ada dia wanita hebat yang selalu bersamamu disaat jatuh dan bangkitnya dirimu. Aku tak membenci kamu. Toh pada saat usai, kita yang memutuskan bersama. Kalau lalu aku tetap mencintaimu, itu murni keputusanku..

Hey manusia 18 tahunku, 
Kamu tak akan melihatku lagi dengan tatapan sedihmu.
Aku sudah bangkit dengan benar kali ini.
Tidak membawa kenanganmu, Tapi membawa Allah disetiap langkahku.
Aku yakin Allah mulai saat ini akan memberi petualangan baru padaku. 
Mungkin terlambat banyak, namun kali ini aku melangkah dengan benar. 

Maafkan aku diriku. Mari kita pamit pada semua kenangan yang membuat kita bertahan.. Kedepannya bahagia yang benar benar bahagia....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

makasi udah baca ceritanya kak ega.. please give ur comment and let me know who you are.. sekali lagi makasi kawan :)