Waiting for Miracle

Rabu, Oktober 07, 2020

Kata orang kalau kita memimpikan seseorang tandanya orang itu sedang memikirkan kita. Saya bisa pastikan itu bohong. Saya ingat malam tadi saya memikirkan orang ini, SANGAT. Saya ngga tau apa saya rindu atau karena sudah menjadi kebiasaan dengan hadirnya dia, lalu saat dia menghilang, saya merasa resah sendiri? Entahlah. 

Lalu yang saya ingat, sehabis subuh saya kembali tidur, lalu mimpi itu datang. Indah sekali. Dan saya tau makna "mimpi indah". Seandainya saja mimpi itu berlanjut di dunia nyata. Ah seandainya itu menyakitkan ya. Saya tau dengan sangat jelas itu tidak mungkin. 

Saya percaya semuanya bisa terjadi kalau Tuhan bilang terjadi. Namun, yang saya rasakan saat ini Tuhanpun berkata "wake up, its not gonna be happen, ya pabo ya!!"




Kamu adalah segala ketidakmungkinan yang aku harap menjadi nyata. Keajaiban yang bisa muncul dihadapan. Ingin rasanya memaksa itu semua terjadi, namun dengan segala kekuatan yang aku punya pun aku tak mampu melakukannya. 

Aku tau tak ada kata pantas untuk kita. Otak dan hatiku sebenarnya sudah sangat menyadari itu. Tapi kalo cinta aku bisa apa. Pantas tak pantas aku tetap memikirkan kita. 

Tuhan, aku tak minta banyak, malam ini saja berikan mimpi yang kau beri padaku untuknya juga. Kalau boleh, berikan dia kemungkinan yang aku ingin menjadi nyata. Jika ia berani melakukannya, maka dengan segala keberanianku, aku juga akan siap menghadapi dunia yang bilang tak patut menjadi patut, yang tak pantas menjadi layak. 

Malam ini saja Tuhan. Aku mohon. 

Read more ...

Pelukan Tanpa Balas

Selasa, Mei 12, 2020
Day 8 Mama pergi. Melanjutkan hidup tentu saja iya. Tertawa? Sudah bisa walau belum sepenuhnya lepas. Saya adalah orang yang sangat ekspresif dalam menampilkan rasa, semua orang tau itu. Tapi dengan kepergian Mama, saya tak bisa benar benar mengekspresikan rasa sedih saya. Menangis sejadi jadinya tidak saya lakukan. Entahlah, saya hanya khawatir Mama marah.

Alih alih mengekspresikan sedih, saya hanya ingin membuat tulisan yang mungkin bisa jadi bahan renungan sedikit saja untuk kita semua. 

Bagi kalian yang masih memiliki orangtua, SEMPATKAN LAH.....

1. Hubungi mereka SETIAP HARI. Tak perlu menunggu ada kepentingan. Cukup cerita tentang hari ini kepada mereka. Percayalah, orangtua kalian bahagia saat tau kabar anak anaknya. Saya sangat merindukan suara mama saya apalagi saat beliau memanggil saya kak. 
Saya hanya bisa scroll pembicaraan mama saya dengan saya di whatsapp... Isi yang sangat random, mulai dari mama ngabarin udah makan nasi padang sampe kalimat mama yang minta ke kamarnya karena saya kelamaan di kamar saya.

2. TAKE A PICTURE sebanyak yang kalian bisa untuk mengabadikan moment.Percayalah, ratusan bahkan ribuan foto mama yang saya punya tak bisa menghapus kerinduan saya sama beliau. Tapi cuma itu yang bisa saya lakukan sekarang, Foto foto itu yang buat saya masih bisa menarik napas dengan benar. Jauh dari orangtua? Vcall dan screen shot sebanyak yang kalian bisa, Screen recorder semampu yang kalian bisa.

3. AMBIL WAKTU BERSAMA ORTU, HANYA KAMU DAN ORTUMU. Bukan dengan kakak atau adik. Tapi hanya moment yang kalian punya bersama mama papa kalian. Saya bersyukur pernah mengajak Mama liburan akhir taun hanya berdua dengan mama dihotel, ngobrol ga jelas dari malam ketemu pagi. Ngajak mama keluar kota hanya untuk menonton film dan makan bareng. Sisanya saya rasa saya menghabiskan moment dengan mama dan bapak saya bersama keluarga yang lain. Tapi moment hanya dengan ortu membuat saya merasa setidaknya saya pernah membuat mama saya bahagia, hanya bersama saya.


 





4. BELIKAN SESUATU. Tak perlu mahal, tak perlu berlebihan. Cukup ingat mama atau papa suka makan apa belikan, shampoo mama abis, belikan. Jangan menunggu kamu sukses untuk membelikan mereka sesuatu. Lakukan, Bahagia rasanya saat melihat mereka senang kamu peduli. "Makasi ya kak", ini kalimat bonus yang membuat saya bisa kuat jalani hari hari terakhir ini.

5. ORANGTUA mu diatas segala kepentingan. Please jangan jadikan pekerjaan atau kesibukan membuat kalian menunda untuk mengurus, menemani, menemui orangtuamu. Pekerjaanmu tak menunggu dan tak peduli akan kehilanganmu saat ini. Kehilangan ini percayalah juga membuatmu kehilangan alasan bekerja keras.

6. JANGAN MENGELUH. Pada akhirnya saya percaya "Kasih Ibu sepanjang Jalan sementara kasih anak hanya sepanjang Galah". Sakitnya mama hampir setahun membuat saya dan kakak adek dan abang cukup lelah. Alhamdulillah saya punya kaka adek yang saling mengingatkan jika salah satu dari kita lelah. Orangtua kita akan kembali ke masa anak anaknya yang pada akhirnya menjadikan kita yang diandalkan oleh orangtua kita. Sulit kadang rasanya melihat ibu yang biasanya super power lemah tak berdaya., 
Saat masih ada waktu, Telatenlah menjaga mereka, tetap sebarkan senyum kalian untuk mereka. Sembunyikan lelahmu. 2 hari sebelum mama dibawa ke rumah sakit, saya dan adek saya membawa mama ke dokter dan membelikan mama "Beef Toast" dan sampai dirumah mama bilang "Ya Allah, Alhamdulillah punya anak anak yang rela capek". Kalian tau? Kalimat mama ini yang buat saya dan kaka adek saya bertahan bahwa kami sudah melakukan maksimal untuk Mama. 

Tapi, saya tidak pernah menyangka, bahwa saya merindukan tengah malam dibangunkan mama hanya untuk kasi minyak angin dikepalanya, gantiin pampers, atau kecilin AC. Kalau mau egois, saya rela kembali ke masa masa itu asal ada mama. Tapi No... Mama sudah sangat bahagia sekarang tanpa rasa sakitnya. 

Saya harap postingan saya kali ini bisa membuat teman teman semua yang membaca ini lebih menghargai waktu yang diberikan oleh Tuhan untuk lebih bisa bersama orangtua kalian. 
Tepat 04 Mei 2020, Saya memeluk mama saya terakhir kalinya. Kali ini Pelukan tanpa Balas. 

Read more ...

You are free now...

Kamis, Januari 16, 2020
Pernah ga ngerasa ada di hubungan yang sangat toxic? Yeah sama siapa aja, bisa sahabat, pacar, suami, istri atau keluarga lainnya?

Kalo ditanya ke saya.. Saya punya banget hubungan yang sangat Toxic dan itu sangat melelahkan jiawa dan fikiran saya. Kaya ada beban yang ga pernah bisa terangkat dari pundak. Tahun 2019 adalah tahun paling "sakit" yang saya rasakan. 
Jangan bayangkan hubungan toxic yang bikin merana hidup atau jadi depresi. No. Bukan seperti itu, tapi lebih ke hubungan yang melelahkan karena ingin sekali lepas tapi ga bisa. Terseret begitu saja. 
Agak ngambang ya penjelasannya? hahaha karena saya sendiri ga tau dan bingung ngejelasinnya kaya gimana.



Saat saya care sama orang saya bener bener bisa peduli dari ujung kepala sampe kaki dan sangat detail. Itu KELEMAHAN terbesar dalam hidup saya. Kesannya saya akan habis habisan buat orang itu. Saya pernah punya orang orang dekat bahkan sampe urusan sekecil apapun saya yang ngurusin. Mungkin itu cara bodoh saya supaya membuat mereka bertahan. Saya menahan sakit saya dan suara hati kecil saya dengan mengatakan mereka peduli karena mereka ada disekitar saya. 
Read more ...