Wedding Agreement Movie, Belajar dari Iqbaal Ramadhan..

Senin, Juli 29, 2019
Hola.. Selamat hari Senin, please dont say "I hate monday".. Menjadi pembenci itu tidak bagus, jangan lakukan, Rugi... ⌣⌣⌣

Kali ini saya kembali dengan cerita yang sedikit beda, ga spesial juga sih, tapi tidak bercerita tentang kerjaan saya yang biasanya selalu jadi tema di cerita blog saya..

Sekarang sih pengen ngulas tentang film yang justru belum tayang, yaitu Wedding Agreement.. Berawal dari dengan ga sengajanya saya ngeliat trailer filmnya, pas liat langsung screaming karena tau yang main Refalhady... oh My God, he is my favourite actor dan kayanya bakal jadi aktor yang bakal diperhitungkan..




Entah kenapa saya langsung histeris aja gitu, kaya yakin bakal bagus filmnya padahal belum tayang pun.. Dan Ternyata, saya baru aja tau kalau wedding agreement ini adaptasi dari Novel yang sebelumnya udah cukup terkenal di Wattpad. Hem, saya penasaran, saya harus baca novelnya. Udah lama banget saya ga baca novel, saya langsung cari tau.. Akhirnya saya nemu novelnya, Karya Mia Chuz dengan tebal 418 halaman...



Tarik napas Ega!! 418 halaman dan kamu sudah lama sekali tidak membaca buku!! hahaha rasakan penasaranmu itu akan menyiksamu beberapa hari kedepan... Baris demi baris, kemudian berganti menjadi halaman, dan tanpa terasa satu hari penuh saya menyelesaikan novelnya! Sungguh saya bangga pada diri saya sendiri 😏😏

Kesimpulan yang saya dapat setelah baca novel ini adalah "Konfliknya perempuan banget! Tokoh laki lakinya yang diinginkan perempuan banget!!"

Berawal dari Pernikahan yang tidak diinginkan oleh seorang Pria dengan karakter utamanya bernama Bian yang kemudian dinikahkan dengan perempuan super sabar Tari. Betapa Tari berusaha meluluhkan hati Bian untuk menjadi miliknya suami seutuhnya... Sementara Bian sudah memiliki wanita lain yang dia cintai. 

Well, ini sih perempuan banget kan, Kita mudah jatuh cinta, saat sudah jatuh kita kemudian terperangkap lama dalam perasaan itu. Kita akan dibawa larut dalam suasana saat Tari berusaha dengan manis namun tetap teguh untuk mengejar hati Bian. Bagaimana kemudian Bian bisa jatuh cinta dengan Tari karena kebiasaan mereka bersama selama ini...Tuhan, aku ingin Bian!!

418 HALAMAN menjadi tidak terasa, saya semakin larut dalam ceritanya. Hanya karena saya sudah melihat wedding agreement trailernya, tentu kemudian saya membayangkan Refaldy berakting di novel itu.. Ah, saya yang membaca bisa begitu gemas, selesai membaca, saya mencari tau waktu tayang film ini, dan well 8 Agustus 2019!! Yeay, sebentar lagi!!

Kalau kemudian, ternyata hasil dinovel dan film berbeda bagaimana? Tidak sesuai ekspektasi mungkin. Tidak masalah buat saya. Baru baru ini saya menyimak bahasan menarik dari seorang Sutradara genius Ernest Prakasa. Semua filmnya keren by the way, dan yang terakhir film yang diproduseri oleh seorang Ernest juga keren gilaaaa..Ghost Writer.. Udah nonton? Belum?ah merugi... 

Ok back to Ernest.. Katanya seperti ini :




Jadi bisa paham kan kenapa saya ga bakal kecewa. Saya penikmat film, sekaligus penikmat novel, dan keduanya sangat sangat berbeda. Pada saat saya jadi penikmat film, saya akan berusaha menikmati film tersebut dengan arahan pak sutradara yang menginginkan film ini seperti apa. Sedangkan di novel, saya akan melakukan imajinasi sesuka saya, semenyenangkan yang saya mau. Untuk itu saya tidak akan kecewa karena saya tau letak bedanya. Makasi Koko Ernest untuk pencerahannya.

Nah, kenapa kemudian judul saya Belajar dari Iqbal Ramadhan? Karena sifatnya manusia, menjudge by the cover. Ayolah kita semua sering melakukannya. Semua orang mempertanyakan kenapa harus Iqbaal pada saat Dilan difilmkan. Harusnya Jefri nichol, Adipati dan lain lainnya. Lalu ternyata Iqbal kemudian memerankannya dengan sangat baik, maka kemudian Iqbal kemudian dipuja puja, bahkan jujur saja kita harus mengakui Dia kemudian menjadi "Aktor Mahal". 

Maka beri Refalhady dan yang lainnya kesempatan untuk memberikan nyawa pada film ini.  Kali ini saya meyakinkan diri saya Refaldy akan membuat sosok Bian menjadi sosok yang sesuai atau bahkan melebihi isi novelnya. Saya percaya Si Penulis Mia Cruz tidak akan membiarkan begitu saja Tokoh Utama yang dia inginkan jauh dari keinginannya. Sama seperti Ika Natasa yang memilih Reza Rahardian sebagai tokoh utama film "Critical Eleven" nya. Imajinasi penulis Novel tentu lebih liar dan lebih dalam mengingat Dia lah yang menciptakan karakter utama novelnya yang kemudian membuat kita juga ikut berimajinasi. 

So, cant wait for 8th August 2019....See you soon Refaldy, eh Bian!!

Read more ...

Zonasi Bagi Negeri, Swasta? Zona Ketidaknyamanan

Jumat, Juli 12, 2019
Well, cerita saya kali ini mungkin tidak merubah apapun yang terjadi pada kota ini tentang Penerimaan Peserta Didik Baru ini. Hanya saja, hari ini saya harus bicara, biar lepas rasa ini, biar saya tidak kena serangan jantung atau stroke. Parahkah? Tergantung dari mana kita bisa melihat, tiap hidup selalu punya dua sisi.... 



Awal mula Zonasi Penerimaan Peserta Didik Baru ini dimulai, banyak harapan yang ada di hati saya :

1. Pemerataan Kualitas Pendidikan
 
Ini penting banget, mengingat di Kota ini seolah olah hanya Sekolah sekolah Favorit yang terbaik. Padahal tidak! Saya membayangkan bagaimana kalau ternyata semua siswa akhirnya terpenuhi di semua sekolah. Ada dana BOS yang kemudian bisa didapatkan oleh semua sekolah untuk membuat sekolah menjadi lebih baik. Akan ada kelengkapan sarana prasarana di semua sekolah karena bisa membeli peralatan. DANA BOS didapatkan per jumlah siswa bagi ada yang belum tau by the way. 

Semua sekolah akan terisi baik Negeri maupun Swasta. Setiap perlombaan tidak akan didominasi sekolah Favourite. Siswa siswa akan berkompetisi dengan seru nya. Jujur, saya adalah LULUSAN SEKOLAH Favourite dulu. Namun yang saya ingat hanya ada 2 jenis untuk masuk sekolah Favourite ini : PINTAR dan KAYA. Tapi KAYA lah yang mendominasi saat itu. Saya dikenal karena saya pintar. Saya tidak berani bergaul karena saya bukan KAYA. Hal itu membuat saya minder untuk main dengan temen temen sekolah saya, bahkan sampai saat ini, saya adalah pembaca setia di grup whatsapp alumni sekolah, Walaupun saya sudah KEPSEK. Aneh kan?

Nah, Nanti tidak ada seperti itu.Siapapun bisa masuk ke sekolah yang dianggap favourite dulunya, asal zonasinya dekat. Yang Pintar pintar bisa menyebar dan tidak menumpuk. Tidak ada yang menggunakan kekayaan orangtuanya untuk bisa masuk sekolah favourite. Anak anak sudah terlatih untuk mengikuti sistem. Ini bayangan saya. 

2. Jarak Tempuh Dekat

Sekarang, dengan adanya Kurikulum 2013, Siswa dituntut untuk mengikutinya dimulai dari jam 7 pagi sampai dengan 4 sore. Sistem Zonasi akan mempermudah itu. Anak anak yang bangunnya nauzubillah susahnya tidak akan terkejar kejar oleh waktu karena jarak tempuh dekat dan mengurangi kemacetan (mungkin saja kan), bisa jalan kaki atau naik kendaraan tapi tidak membutuhkan waktu lama. Begitujuga dengan pulang, mereka tidak akan kesorean sampai ke rumah. 

3. Banyak Anak Kreatif

Dengan adanya zonasi dan harapan .sekolah mendapatkan siswa, maka bantuan akan tersalurkan dengan baik. Sekolah bisa mempersiapkan sarpras maupun perkembangan ekskul menjadi lebih baik. Siswa siswa bisa memilih ekskul dan mengikuti kegiatan dengan senang karena alat ekskul yang lengkap dan tidak khawatir pulang kemalaman karena lagi lagi jarak tempuh dekat....

Ini Intermezzo sih, siswanya juga enak kok ya, bisa punya pacar yang jarak rumahnya dekat, hemat biaya cuy!!




Tapi kemudian, yang bayangan hanya tinggal bayangan. Lagi lagi Peraturan dibuat untuk dilanggar. Saat kemudian sistem menolak siswa yang masuk karena tidak terkena Zonasi, maka kemudian ada gelombang marah marah tanpa sortir yang kemudian akhirnya menekan Dinas Pendidikan dan Pemerintah. 
Semua orangtua mengumpulkan kekuatan layaknya emak emak yang punya power kuat di jalanan. Masih ada kemudian Orang tua yang mengadu ke Dinas, mengadu ke dewan. Menggunakan semua kekuatannya untuk membuat anak senang yang penting bisa masuk ke sekolah yang diinginkan. Yang kemudian tanpa mereka sadari, cara ini lah yang menjadikan anak anak mereka generasi yang menghalalkan segala cara, mempunyai rasa empati yang rendah, dan entahlah susah cakap. 

Sekolah favourite menjamin anak baguskah? Yang saya tau corat coret marut di jalanan pasca kelulusan itu didominasi oleh Sekolah yang dianggap favorite itu. 
Dinas Pendidikan kemudian membuat Pendaftaran Online Tahap 2. Masih banyak tidak adanya pemerataan di sekolah sekolah. 

Kebijakan Tahap 2 ini bisa saya maklumi mengingat untuk pemerataan di sekolah Negeri (Lupakan saja dulu swasta walau ini berimbas semakin sedikit yang menuju sekolah swasta)

Lalu kemudian datang lagi kebijakan Tahap 3 yang ternyata ada Penambahan Kelas untuk sekolah negeri, yang sebelumnya telah penuh. Hati saya hancur lemas berkeping keping, Zonasi apa ini!!! Kapan kita bisa buat masyarakat dewasa dengan sistem ini? ini setiap tahun terjadi. 

Ada efek yang kemudian terjadi lalu dianggap biasa
a. Moving class (Kelas yang kemudian berpindah pindah, masuk pas saat temen2nya jam olahraga, belajar di musholla, perpustakaan bahkan emperan kelas)
b. Belajar di sekolah lain (sementara bangunan dibuat, sekolah yang muridnya sedikit dan kapasitas ruang masih ada meminjamkan kepada sekolah dengan kapasitas banyak itu. Ini sakit sih saya bilang, apa perasaan anak anak dan guru guru yang tidak banyak kapasitasnya itu??? )

By the way, ini terjadi di kota saya!

Lalu apa, dan bagaimana nasib sekolah swasta di kota saya. Satu persatu mundur teratur dan kemudian menutup sekolahnya. 
Saya ada di sekolah swasta ini. Saya lihat bagaimana panitia di sekolah saya berjuang untuk mendapatkan siswa. Setiap pintu ruangan terbuka dan kemudian ada yang mendaftar ke sekolah, terlihat jelas wajah lega panitia, dan kemudian duduk menunggu dan terus menunggu. 

Saya tidak tau kedepannya akan bagaimana. Saya dan rekan rekan masih sangat berusaha sekuat tenaga untuk bertahan walau itu sangat sulit sekali. Terlalu banyak tarikan napas dan hembusan napas sakit akan kebijakan kebijakan yang dibuat. 

Kenapa kemudian bisa seperti ini?
Masyarakat terlalu sering dimanjakan. Sekolah Gratis,. Biaya Murah, Biaya Gratis hingga akhirnya itu yang dikejar. Gratis untuk siapa? Boleh saja asal pas. Bukan yang ber bmw, ber jazz, ber lamborghini bahkan juga mendapat gratis itu. 
Masyarakat terbiasa jika keinginan tidak terpenuhi, maka mengadu kemana mana. Anak anak kemudian jadi anak manja yang harus iya setiap mau nya.

Hari ini, dari hati yang paling dalam, ibu meminta maaf anak anakku, ibu dan kawan kawan di sekolah akan berjuang untuk sekolah kita. Namun jika kemudian, ada hal hal yang tidak menyenangkan terjadi, kalian sudah tau penyebabnya. Rekan rekan swastaku sekalian, Mari kita berjuang, ALLAH bersama kita. 






Read more ...

Nak kemane? Tak ade (Tanjungpinang dengan segala ceritanya)

Selasa, Juli 09, 2019
Kata Orang :
"Kalau belum ke Penyengat, belumlah ke Tanjungpinang"
"Kalau belum makan gong gong, belumlah ke Tanjungpinang"

Tapi, kalau hanya itulah pengingatnya, maka Tanjungpinang hanya sekedar kota... Padahal lebih dari itu... Tanjungpinang adalah Rumah...Percaya saya, saat kalian kemari, dan kemudian pulang, rasanya seperti meninggalkan kampung halamannya sendiri.... 




Berawal dari perjalanan dengan GOJEK ke sekolah (kesannya kaya abg berangkat sekolah 🤣🤣🤣🤣), ada obrolan singkat dengan abang gojeknya...

Babang Gojek (BG) : "Mbaknya asli Tanjungpinang ya?"
ME : Ya Mas, dari lahir disini
BG : "Kok bahasanya ga kaya orang pinang kebanyakan ya? Malah saya kira dari Jawa Mba"
ME : "Hehehe iya ya mas, iya tapi saya emang pernah kuliah di Jawa sih, di Semarang"
BG : "Oh pantes mbanya... Saya juga dari Jawa Mba, tapi udah dua tahun disini"
ME : "Betah Mas?"
BG : "Udah kaya kampung halaman sendiri, nyaman banget mba, orangnya welcome, mau pergi malam jam berapa aja aman, Ini kota yang cerminan Indonesia sebenarnya mba"

Oke, stop sampai disitu cerita babang gojeknya. Pointnya adalah Nyaman. Dan yah, Tanjungpinang memang menawarkan kenyamanan itu. Betapa hidup di Kota ini sedikit Riak hebohnya, semua berjalan santai. Dulu, saat pulang dari Jawa setelah 5 tahun hidup di sana saya sempat merasa "Ya Tuhan, tidak ada perubahan kota ini"

Namun, saat kemudian mencoba beradaptasi kembali dengan kota ini, bukannya tidak ada perubahan, tapi segala sesuatu perubahan yang ada tidak dihadapi dengan kehebohan, atau antusias berlebihan. Ya, SANTAI... Saking santainya nih coba deh silahkan aja tanya ke Artis artis ibukota yang datang ke kota ini.. "Adakah yang menarik narik tangan mereka untuk berjabat tangan? atau teriak teriak kesenangan?". TIDAK ADA. Di kota ini, mereka diperlakukan sangat manusiawi, biasa aja gitu sampe bikin bingung artisnya sendiri hahaha.....

KEDAI KOPI

Yang saya bicarakan  disini adalah tempat dimana para tetua alias bapak bapak sering ngobrol di pagi hari dengan ditemani sarapan Lontong Sayur, Telur Setengah Matang, Mie lendir sambil ngopi entah itu Kopi O (Kopi panas) atau Kopi Susu...
Itu adalah Rutinitas yang saya lihat di hampir di semua kedai kopi di pagi hari. Mereka bisa cerita apa saja, mulai dari masa muda hingga politik yang sok sok keras,  keras tapi lucu ini....

Sampai akhirnya saya mendapatkan kesimpulan Tidak adanya Demo di Tanjungpinang ini bisa jadi karena adanya kedai kopi ini. Korelasinya apa coba? ya iya, kalo demo itu kan biasanya kondisinya panas hati dan fikiran. Ya kan ya... Tapi coba deh kalo masalah itu dibicarakan di kedai kopi sama kawan, dari yang suasananya panas bisa jadi adem karena udah lepas unek unek sambil menyeruput si manis itu atau bahkan si pahit... Masalah kemudian menjadi teredam, entah hilang entah ada solusi... yang pasti hasrat buat demo sudah menguap....




Sayangnya kedai kopi sekarang udah mulai beralih fungsi menjadi tongkrongan anak muda yang katanya bersahabat ,duduk semeja namun tak lagi bicara, gadget di tangan masing masing... Namun jika ingin lihat KEDAI KOPI SEBENARNYA, pergilah di pagi hari, di sana masih banyak mereka mereka yang lupa akan gadget namun berbagi kisah... Ya iya si ahli ahli PUBG itu sedang di alam mimpi di pagi hari.... hahahaha....

NAK KEMANE? TAK ADE

Nah ini Tanjungpinang banget nih... kalau mau tau anak Tanjungpinang asli, bukan dari bahasanya.. Tapi lihat bagaimana cara iya menjawab jika di tanya MAU KEMANA? Entah itu pakai logat melayu, bahasa Indonesia sekalipun, jika mereka menjawab TAK ADA, maka itu ANAK TANJUNGPINANG BANGET....
haha, entahlah itu ciri khas kami....yang lucunya jawabannya dilanjut. Contohnya Gini : "Tak ada. Ke Pasar aja". Seolah olah ke Pasar itu bukan kegiatan apa apa... 

MAKANAN

Kalo soal makanan ga perlu takut dan ragu. Makanan disini enak semua. Seyakin itu saya? Ya dong. Masalah isi kampung tengah ini (perut btw), bukan main main. Hanya ada dua kemungkinan tempat usaha makanan bisa tetap eksis di Tanjungpinang :
1. Tempat biasa, makanan enak
2. Tempatnya bagus, makanannya enak

Jadi mau semewah apa juga tempat, kalau ga enak makanannya ya tinggal tunggu waktu aja bisa jadi sepi sesepinya....

Recommend tentunya makanan enak ya seafoodlah yang jadi khasnya Tanjungpinang. Dan kerennya tempat makan enak itu agak jauh, jadi nih makin berasa enak karena ditambah dengan perjalanannya yang bisa sambil cerita sama temen tentang apa saja (Ingat jauhi gadget saat itu, temenmu depan mata loh). Ingat harus pesan Gong gong!!






TEMPAT WISATA

Nah ini harus saya perjelas banget... tempat wisata Tanjungpinang itu sebenarnya ga banyak, sangat terbantu dengan daerah satu Tanah yaitu Bintan yang makan waktu perjalanan hanya sejam jadi kami nih kadang masih merasa ya itu Tanjungpinang padahal bukan.... hahaha.. jadi, kalau ke Tanjungpinang, saya jamin kalian kalian semua nih juga akan diajak ke Bintan. Kalau Tanjungpinang sendiri untuk tempat wisata yang indah, saya belum bisa kasih Recommend banyak. Tapi,kalau tempat yang ramai dikunjungi ada 3 tempat sih di pikiran saya :


1. Penyengat (Nah ini recommend, ini bisa dibilang tour religi, jadi bisa tau sejarah kalau memang niat cari tau). Saran saya datang pada hari Minggu, karena ada disana pasar Rakyat dimana bisa mencicipi makanan khas melayu sampe dengan cemilannya. 



2. Gedung Gong gong... Ini ikonnya Tanjungpinang karena seafood gong gong yang terkenal, walau bangunannya jauh dari ekspektasi saya, tapi paling tidak Tanjungpinang sudah punya gedung ikon, sama halnya Gedung sate yang ada di Bandung. Tempat ini ramai, tapi lebih ke mereka yang sudah bekeluarga yang banyak datang mengingat tempat ini ramah untuk anak anak...

3. Rimba Jaya. Nah ini ramai karena kulinernya, tapi kalau ingin kuliner khas, tempat ini kurang pas. Disini banyak kuliner kuliner kekinian anak muda. Soal Rasa? balik lagi ke pembahasan saya tentang makanan. Banyak berganti ganti karena ya itu tadi tidak didatangi, jadi ya gambling deh ya bisa enak bisa enggak...., 

Sedangkan wisata Bintan yang saya sebutkan di atas, hampir semua tempat recommended.. silahkan saja ke TRIKORA, LAGOI dan sekitarnya semuanya bagus!

ANGKOT

Saya yakin nih, ini jarang banget dibahas sama mereka mereka yang buat blog tentang Tanjungpinang. Yah, mungkin karena jarang ada yang jalan jalan pake angkot hahaha...
Tapi angkot Tanjungpinang ini unik. Di kota lain kita bisa naik angkot langsung karena udah jelas tujuannya kemana. Nah kalo disini, Semua keputusan Mutlak ada di tangan SUPIR ANGKOT hahaha, karena kita harus ngomong dulu mau kemana. 

Tapi ada kerennya loh, kadang, supir angkot yang baik bisa diajak kerjasama untuk ngantar sampe masuk ke dalam jalan perumahan, bahkan jalan kampung atau gang yang angkot bisa lewat.... kurang hebat apa coba? paling nambah dua ribu rupiah. dan ga usah takut nyasar mau ke suatu tempat itu bisa berbagai arah lewatnya, asal ramah dan gak sok tau, orang sini rela bantuin.. 

Dari jaman saya SMA sampe setua ini, pemerintah ga berhasil tuh buat angkot dengan tujuan tertentu hahaha.. bagi saya ini unik...bahkan ada angkot yang rela muter arah untuk nganterin kita.. keren kan? dan lagi nih... ga usah takut desak desakan.. masyarakat Tanjungpinang ini keren, mereka ga akan mau naik angkot yang kelewat rame... haha.. kalo di daerah lain, bisa bisa ga naik angkot...

SUSAH DITEBAK HATINYA

Masyarakat Tanjungpinang itu susah ditebak hatinya. 
"Sering banget ngomong dari jaman sekolah dulu sampe sekarang Tanjungpinang ga pernah ada mall.. Giliran mall ada eh malah sepi.. kebantu ramai karena ada Cinema XXI, kalau nggak mungkin udah tutup."
"Artis jarang datang ya. Giliran artis manggung cuek aja"
 "Kalau ke batam, pasti oleh olehnya Pizza hut atau J.CO. Giliran Pizza dibuka eh tempatnya sepi. Nah tinggal JCO nih, karena baru buka sebulanan masih ramai ga tau nanti."

Tapi saya sayang sekali kota ini. Kota yang saya ingin damai terus. Kota yang ramah, yang welcome sama siapa aja, minim kejahatan, keributan. Saya ga tau apa saya sampai akhir hidup saya akan di kota ini, tapi, kemanapun saya pergi, saya akan rindu. terutama sapaan NAK KEMANE? TAK ADE, KE PASAR AJA"





Read more ...