Kak Ega Punya Cerita

"The other side of me, maybe the real one"

Patah hati terbesar - 21 Juni 2024

Sabtu, Juni 22, 2024

Bagaimana ini Tuhan, aku kehilangan riuhnya suara anak anakku, mereka yang selalu dengan lantang memanggilku ibuuuuuuu. 
Mereka yang tak segan segan bilang "Sayaaaang bu Mega" saat aku mengabulkan ingin mereka. 
Bagaimana ini Tuhan, aku kehilangan suara pianika, suara derap langkah latihan drumband mereka, teriakan dan pelukan mereka kala mereka memenangkan pertandingan dengan hadiah yang tak seberapa itu..
Bagaimana ini Tuhan, aku kehilangan alasan untuk melihat pertandingan futsal dan basket karena mereka tak lagi membawa nama Pemba di dada dan pundak mereka. 

Tuhan, ini sakit, terlalu sakit. 
Ini kehilangan luar biasa. Aku bukan seorang ibu. Tapi aku dipaksa kehilangan 47 anak yang kuhapal semua namanya. 
 
Kalau ini mimpi, kenapa lama sekali aku bangunnya?
Tapi kalau ini nyata, kenapa Tuhan percayakan aku yang harus melewati ini Tuhan. 
Jaga mereka Tuhan, tolong, mereka harus bahagia, harus Tuhan. 

Bagaimana ini Tuhan, aku kehilangan mereka yang kusebut keluargaku.
Bagaimana ini Tuhan, aku kehilangan alasan untuk membuatkan mereka sarapan. Sungguh Tuhan, kumpul sederhana dengan makan sederhana dan riuh tawa ternyata semembahagiakan itu.
Bagaimana ini Tuhan, aku tak lagi bisa duduk bersama di lapangan untuk melihat anak anak latihan, aku merindukan waktu duduk bersama yang ternyata menyembuhkan dikala diri ini lelah sekali. 
Bagaimana ini Tuhan, aku merindukan waktu kumpul bersama, yang bahkan hanya dengan tatapan mata, kami sudah saling mengerti. 

Mereka keluargaku. Lalu tangan ini tidak bisa lagi menyentuh setiap hari?
Mereka keluargaku. Lalu wajah wajah ini tidak lagi bisa aku liat tiap hari?
Mereka keluargaku. Lalu kapan aku bisa memeluk mereka lagi?

Tuhan, kalau saksiku bisa membuat mereka lebih baik, maka aku bersaksi mereka orang orang baik, bolehkah aku egois sekali lagi aku memintaMu untuk jaga mereka saat aku tak lagi bisa menjaga mereka?

Tapi Tuhan, sakitnya malam ini, sesaknya dada ini, masih bisakah aku bilang bahwa Kami yang Kau percayakan sebagai pengabdi pendidikan cukup berhasil?
Aku melihat wajah wajah yang dulu aku didik, malam ini hadir untuk memberi semangat, memberi kekuatan. 
Sayang dan cinta kami tersampaikan bukan?

Saat aku dipercaya untuk memimpin, yang aku ingin ciptakan adalah "Rumah Kedua". Karena tak semua rumah punya rasa sama. 
Aku hanya ingin mereka ke sekolah dengan perasaan tenang, mereka tidak takut karena mereka datang kerumah keduanya. 
Mereka bertemu keluarga keduanya. 

Tapi lagi lagi rumah kedua mereka aku tak bisa jaga. Maka, entah kapan, entah halusinasi, entah angan, entah mimpi, suatu saat izinkan aku untuk ketemu lagi dan merasakan rasa yang hari ini aku punya, mungkin sederhana, mungkin sedikit saja, kami bisa sama sama lagi dengan Reuni Kecil Pemba. 

Sampai saatnya tiba, jagalah anak anakku yang kulepaskan hari ini, jagalah rekan rekanku yang kepeluk erat hari ini, jaga lah anak anakku yang telah lama meninggalkan pemba dengan embel embel alumni, jagalah mereka semua Tuhan. 

Pemba, thank you for everything ya.
ah ternyata bukan mimpi.
Mari melangkah lagi, sedikit demi sedikit. 
Kalau lelah, berhenti dulu, nanti kita sambung lagi. 

Untuk semua salah, maaf ya. Tak bisa digapai satu satu. 

Maka, Mari kita sama sama bilang 21 Juni 2024, Pemba Pamit. 




Read more ...

ROXANNE GENERATION

Kamis, September 21, 2023
Dear My Roxanne Generation...

Apa kabar? Ibu rindu. Kalian harus sehat, harus jaga diri. Ibu bingung mau darimana ibu mulai cerita ini. Harusnya Bulan Maret dan April adalah milik kalian, milik kita. Moment yang sebenarnya akan banyak tercipta, namun semua itu direnggut paksa tanpa kita bisa apa apa
Tapi ibu percaya, kalian adalah generasi hebat, generasi petarung yang bisa mengatasi semuanya. Sekarang kita dapat cobaan sama sama, tapi ibu yakin anak anak ibu dan kita semua akan mampu lewatin situasi yang tidak menyenangkan ini. 


Kiddos, hari ini ibu boleh ya mellow.. 
Serius nih, ibu habis aja liat video colorfun kita. Ibu jadi sangaaaaaat rindu kalian semua. Wajah wajah didalamnya bahagia semua. Terima kasih. Ibu lega kalian bahagia di moment itu, kalian bahagia jadi bagian Keluarga Besar SMK Pembangunan Tanjungpinang.
Ibu ingin sekali kembali memeluk kalian.. ketemu salaman seperti biasanya kita.
Tapi, lagi lagi kondisinya tidak memungkinkan... 

Udah ah ga mau nangis lagi. Ibu hanya pengen cerita tentang generasi ini...
Lets start kiddos...

Roxanne Generation "Generasi yang bersinar", nama yang penuh pengharapan, ucapkan itu terus menerus maka akan jadi doa yang akan dikabulkan. Cerita tentang nama itu dibentuk di last minutes dengan omelan waka kesiswaan karena colorfun ga beres beres persiapannya. Ibu dan bu Herlina sampe bingung kenapa ga mulai mulai kerjanya. Kita tau kalian ingin mandiri tapi yang kalian lupa, kalian masih butuh bimbingan guru kalian yah walopun bawel dan ga nyaman buat kalian..

Berkali kali bu herlina dan ibu ga mau ikut campur, supaya ga berasa tua acaranya, supaya kekinian seperti yang kalian mau. Tapi akhirnya kita sama sama bisa buat acaranya jadi luar biasa. 
Ibu bangga sama panitia panitianya. Niat banget latihannya, pulang sekolah sampe sore, trus diomelin pula.

Hari itu kita sama sama menikmati acaranya sampai habis, tidak ada yg mau pulang duluan. Kita menikmati moment demi moment, sampe di malam hari jadi ajang kita buat refleksi diri. Ada yang berani minta maaf ke temennya karena pernah berantem, ada yang janji sama temennya kalo akan sama sama terus, genggaman tangan dan pelukan menjadi bahasa paling jelas bahwa kalian saling sayang




Kita masih sedikit beruntung, kita masih ada colorfun ini. Jujur saja, ibu masih berharap ada keajaiban di bulan April ini semua membaik lalu kita bisa melaksanakan perpisahan, perpisahan yang termanis yang bisa dilakukan...

Tapi ibu capek berandai andai.. Jadi ibu mau ambil kesempatan ini untuk cerita moment ibu sama kalian....

Terima kasih ibu buat Tere, yang pernah buat ibu bangga karena pernah jadi paskibraka tingkat kota yang akhirnya memberikan ibu kesempatan untuk pernah hadir di pengukuhan  paskibraka. Tere ga tau betapa ibu menahan air mata bangga saat itu, itu pengalaman pertama ibu. Terima kasih sayang....By the way, Ibu ga akan lupa omongan kamu yang bikin kaget di perpustakaan. Sssssst..... hahaha







Terima kasih Kevin dan Windi. Dua pimpinan Pramuka kebanggaan. Kalian pradana putra dan putri terbaik yang ibu punya. Windi yang sangat peduli dengan teman temannya. Ibu tau waktu itu kamu lelah, tapi ibu juga lihat semangat luar biasa kamu.
Kevin yang selalu jadi teman diskusi ibu tentang pramuka. Maaf ibu tidak banyak memberikan apa yang kamu harapkan untuk pramuka. Terima kasih untuk dedikasinya vin. Ibu akan merindukan saat kita ngobrol di ruangan ibu. Siswa yang paling sering ada diruangan ibu. Kamu menenangkan ibu Vin..



Al-azhar Club hehehe (Bowo, Yudha, Adil,  Cintia, Ayu dan Anggi), Kalian tantangan berat ibu, ibu tau tidak mudah buat kalian untuk menyesuaikan diri. Berkali kali bermasalah, tapi tidak ada kata kata melawan dari kalian, yah walopun bu Herlina sampe bilang kalian anak anak istimewa saking keselnya hehe,  Tapi berkat Yudha, Adil dan Bowo, akhirnya kita bisa ada Futsal Team dan Yeaaay kita Juara II Turnamen. Terima kasih untuk semangat pantang menyerah dan motivasinya di grup futsal Yudha, Adil dan Bowo. Akhirnya kita angkat Piala.





Ibu akan kangen sama Siska, yang selalu sopan kalau Whatsapp, yang selalu ingatin buat makan siang malam buat ibu. Yang datangin ibu untuk belajar nyanyi (padahal ibu ga bisa nyanyi sama sekali Siska)


Ada Wesly yang mantan ketua osis, yang anaknya ga mau ribet, tapi peduli sekali sama sekolah, yang punya bakat di musik, yang kalo ngomong langsung to the point. Selamat kuliah wes, ga semudah yang dibayangkan, tapi juga sangat menyenangkan.




12 Pemasaran 1 dengan suara riuhnya. Hari Jumat menjadi menyenangkan buat ibu, mengajar di kelas 12 PM 1 selalu happy, seingat ibu, tidak pernah marah di kelas ini karena semuanya welcome sama ibu. Ributnya luar biasa, tapi juga peduli sama pelajarannya. Eh tapi pernah kok dihukum karena pulang duluan ga pake pamit...
Kangen ngajar, kalo yang terlambat masuk kelas harus dance dulu, dan kelas ini malah ga ada malunya, jadi ajang dance dan bentuk boyband dsitu...



12 Pemasaran 2, hem....yang ibu ingat sama riuhnya. Jadi ingat Aldo nyanyi Indonesia Raya di mimbar, dan teman teman kelasnya jadi penonton. Kena hukum, tapi happy itu 12 PM 2. Pernah minta izin mau pulang karena udah ga ada jam. Tapi yang keluar dari mulut kelas ini : "Ibu mau ada tambahan jam ga? boleh masuk kelas kami". Sungguh sandiwara itu sangat terbaca anak anakku hahaha.. 



12 Akuntansi 1 dan 2, jujur ibu tidak punya moment khusus mengajar di kelas ini. Tapi, 2 kelas ini sangat menyenangkan saat Moment Ujian Praktik Bahasa Inggris dan Seni Budaya. Persiapan yang luar biasa, Mulai dari Drama Cinderella, Snow White sampai Lutung Kasarung. Ibu betah nontonnya. Dan untuk pertama kalinya, kita ujian sampai malam hari. Kalian senang, Ibu jantungan liat jam, takut datang orang tua kalian yang protes anaknya ga balik balik. 






Jihan dan Anthony, Terima kasih moment LKSnya. Belajar sampai tengah malam, capek, kesel jadi satu, tapi perjalanan bersama kalian sangat menyenangkan. Saling support, saling peduli dan saling sebel juga kita sama jurinya #eh 




Yang tak terlupakan, Basket Team A...Ibu akan selalu ingat  moment ini. SMANSA CUP the best moment buat anak basket, kita sedekat itu, sekompak itu, saling kasi semangat, bahkan ibu sanggup panas panasan demi nemanin kalian latihan. Anak anak basket ini berasa jadi bodyguard saya.. Kalo datang rombongan, ah jadi mellow lagi....





Ibu bakal kangen sama Eja, si penyuka oren, sama dengan ibu. Tampak ceria tapi banyak menyembunyikan cerita, yang selalu kasi semangat dengan kalimatnya yang manis, tapi sulit terbuka sama ibu. Apapun jalan yang nantinya Eja pilih, ibu selalu ada buat Eja.




Kangen sama Anok, si pembawa suasana jadi lebih baik, yang bisa membaur ke siapa aja. Kalo ada Anok, tawa akan selalu ada, semenyenangkan itu anaknya. Sangat tanggung jawab, apalagi kalo urusannya dengan Drumband. Beuuuuh tegas abis. Kalo ngomong ucapan refleknya keren, bisa cepet gitu... Semoga one day kita bisa sama sama nonton konser Beyonce dan nyanyi hello bareng ya Nok...




Sepupuan tapi rasanya seperti anak kembar. Ibu bakal kangen sama Jac dan Vidi. Roxanne keren karena ada Jac si pembuat koreo nya. Jadi asik banget. Yang bela belain balik lagi main basket demi pemba cup, tapi maaf ya jac ga sesuai harapan kita.  Vidy, anak yang asik. Ga akan pernah lupa kalo dia suka ngomong "Nah ini baru best". Tanggung jawab banget. Sopan dan gaya basket kamu paling asik. Mereka tuh ibaratnya obat, ya jadi obat penenang, bikin cair suasana, santai kaya dipantai, ikut arus tapi ga menenggelamkan diri...







Ari si aktor utama di film colorfun. Ah bakal kangen sama manjanya kamu Nak. Kangen sama masakan kamu, konyolnya kamu, curhatan yang berjam jam. Jadi ingat ibunya ga boleh makan pas dia curhat. "Minum aja bu, buat nahan laparnya". Tampak selalu ceria, tapi matanya ga bisa bohong kalau lagi sedih. One day, semoga apa yang Ari pengen semuanya bisa terwujud. Ibu sayang.




Ada Leo yang omongannya suka bikin kaget, yang suka telat tapi dia yang protes, ya ga bisa debat sama ibunya cuma pasrah bilang "ah ya udah lah ya bu", tapi cuma dia yang berani bilang sama ibunya "SOMBONG AMAT". Padahal ibunya cuma bilang udah beli bola basket baru tapi iya juga sih nyebutin harganya hahaha...





The Trouble Maker hahaha (Banafaz, Velisa, Bruce lee) + Febtri , Entah berapa kali kalian hadir di kantor dengan berbagai masalah, dari kelas X sampe XII hahaha, tapi lucunya semarah apapun kami dengan kalian, tak ada melawan, tetap dengar walo abis itu buat lagi. Bakal kangen nak, semoga persahabatan yg penuh gejolak itu tetap bertahan.

Nova Natasha, Anak comelnya ibu. Saat lihat anak ini pertama kali, Ibunya langsung jatuh sayang. Comel banget, tapi keras hati. Beberapa kali bermasalah, tapi ibunya ga pernah bisa marah. Susah sekali untuk marah.
Makin kelas 12 makin deket, makin sedih ibunya tu mau pisah. Malam colorfun tiba tiba datangin dan meluk ibu, hem ibu pun sedih, tapi ibu tau dan yakin kamu bakal baik baik aja nanti. Baik baik ya comel, kejar mimpinya, kamu bisa anakku.



dan Ermanto, kesayangan. Yang enak diajak ngobrol. Pendengar yang baik, yang punya mimpi besar, yang ibu yakin kamu bisa dapat mimpi itu. Yang bisa jadi ermanto yang beda kalo udah di lapangan basket. Maaf pemba cup kita belum bisa terlaksana. Ngobrol tentang stand up yang menyenangkan, tentang film filmnya Ernest, quote2 motivasi. Semangat untuk berpetualang di tempat yang lebih besar, Susah? Iya banget tapi pasti menyenangkan.


Moment colorfun mungkin moment yang bisa diberikan terakhir pada kalian semua, tapi kalian perlu ingat, nanti,
Pada saat taun taun kedepan, saat kalian lihat poster di jalan acara color run, kalian bisa bilang "aku udah pernah sama anak2 roxanne", 
Saat kalian lihat anak anak dance, aku juga udah pernah sama anak2 roxanne
Saat kalian malas acara tahun baru karena kecapekan kerja, kuliah lalu lihat kembang api, kalian bisa bilang, aku udah pernah sama anak anak roxanne

Maka simpanlah moment itu erat erat, simpul yang kuat, karena bila kalian nanti lelah dalam mengejar mimpi, kalian bisa buka kembali dan tarik napas dalam dalam sambil bilang "ada 110 anak yang mengejar mimpi bersama"

Dan terakhir anak anakku, kalian adalah Generasi yang akan bersinar dengan cara kalian masing masing. Jadilah diri sendiri, dan bisa jadi peneduh buat orang banyak. Sampai ketemu di lain waktu, jangan segan untuk mampir, SMK Pembangunan rumah kalian......
dan Ibu akan menunggu. Ibu sayang. 




Read more ...

2023

Selasa, Januari 17, 2023
Hey, 2023, just be nice.. 

Januari baru saja masuk, baru setengah bulan, but hit me up tentang hidup aku selanjutnya bakal jadi kaya gimana.. Bermula dari mendapat kabar tentang anak temen yang meninggal, usia muda, sukses. Pada akhirnya semuda apapun, sesukses bagaimanapun, Kalau perjanjian sama sang Khalik yang bilang ini end the day of your life, ya udah selesai. Kesedihan akan masih ada di keluarga, postingan kenangan di story di hari itu, dan keesokannya sudah mulai menjalani hari hari sebagaimana biasanya dengan membawa sebak di dada. Hari berlalu, yang dulunya akan setiap hari berkunjung ke makam kemudian menjadi sebulan, dua bulan bahkan setahun sekali. Doa yang biasa dipanjatkan setiap sujud, kemudian jika teringat dan tak terburu buru kala sholat..

Lalu bagaimana kalau itu aku yang pergi? bukankah amal ini yang akan benar benar menolong? Doa doa dari mereka sedikit menjadi penolong. Namun yang benar benar bukankah apa yang telah kita perbuat?
Aku yang menjalani hidup dengan kadang memanusiakan pertama baru sang Penciptaku.. Apakah harus ada kepergian seseorang baru bisa memukul hati sampai ke dasar?
Tapi apapun itu, aku bersyukur masih diberi pemikiran untuk menjadi manusia lebih baik, memaknai kehilangan dengan benar. 

dan ya what of you goals in 2023.. Me? Allah First..

bakal berat, i am human, tapi usaha harus ada di kamusku, mendahulukan dia dari kepentingan manusiaku ini tidak mudah, but i will try.. semaksimalnya aku.. Bisa yuk bisa... 
Read more ...

2 jam paling mengerikan dalam hidup aku

Senin, Oktober 24, 2022
Hey dears.. Siapapun yang sekarang sedang membaca blogku.. jangan berhenti, tolong baca ini sampai selesai, semoga menjadi pelajaran untuk tidak bodoh seperti aku..

Dulu, saat aku melihat berita kekerasan dalam rumah tangga, disiksa pacar, sering dibentak dengan suara keras, aku pikir kenapa mereka bodoh sekali untuk tidak melawan? kalian punya tenaga kan? punya kekuatan untuk melakukan itu, kenapa diam?
Kalian akan tau saat ternyata kalian kemudian ada di posisi yang sama.

Hari itu, malam itu, aku sedang dalam kondisi mood yang sangat berantakan. Sampai kemudian aku melakukan kesalahan bodoh untuk minta "dia" menemani aku. Aku bilang di chat "aku sesak nafas, aku butuh keluar, tolong bantu aku".
Dan dia selama ini melakukannya, biasanya kita hanya keluar dan cerita cerita, hal hal bodoh yang menyenangkan, dan kemudian aku akan baik baik saja. 

Tapi hari itu dia menjadi pribadi yang berbeda. Selama dua jam perjalanan, "aku dihakimi". Dia mengungkapkan semua tentang yang dia ga suka, dia bilang dia udah mendam lama. Semua keburukanku dibeberkan dengan bahasa kasar dan suara yang keras. Berkali kali aku memohon untuk tidak kasar, untuk tidak jahat, untuk tidak keras. Namun dia acuhkan. 

Dia mungkin saat itu untuk berusaha tidak memukulku. Dia hentikan mobil dan keluar dari mobil. Harusnya saat itu aku pergi, namun aku hanya bisa "ngefreeze". Membatu. Setiap kata demi kata dari mulutnya menjadi sangat menyakitkan, dan aku hanya bisa diam. Beberapa kali aku mencoba menjawab, dan yang aku dengar darinya cuma "DIAM", dan dia sampai memukul setir mobil. 

Laki laki ini, bukan pasanganku. Dia laki laki yang aku cintai, laki laki baik yang selalu ada. DULU. Aku si bodoh yang mencintai tanpa berbalas, namun masih selalu menggantungkan harapan pada dirinya. Dia menyebutkan dengan sangat jelas kalimat itu. "Seharusnya ga perlu nyatain". 
Aku menyatakan dulu, karena aku harus ada alasan untuk pergi, untuk menyembuhkan luka.
Kemudian aku balik bertanya "Kenapa harus datang lagi, saat aku bisa pergi?". Enteng sekali dia menjawab "tidak ada alasan". 
Selanjutnya yang aku ingat hanya percakapan hal hal jelek tentang aku, tanpa bisa aku membela diri. Aku bahkan tidak punya kekuatan untuk itu.
Yang aku tau saat itu aku cuma memohon untuk "tidak jahat dan suaranya jangan keras".

Sampai akhirnya aku bilang pulang. 10 km perjalanan pulang aku hanya diam, menoleh ke kiri untuk tidak melihat wajahnya. Suaranya melembut. Namun dipikiranku, aku berada di neraka. 
Saat sampai, aku keluar, menutup pintu, dan jujur saja, aku kaget saat pintu itu terasa kaya dibanting, padahal aku tidak sengaja untuk itu. Dan dia kembali berteriak "Retak kaca mobil ini". 
Aku bilang aku ga banting. Kembali dia berteriak "Iya aku bodoh sampe ga bisa bedain". Aku bilang ya udah aku ganti. 

Sampai aja di rumah, aku cuma bisa nangis, dan dia datang mengembalikan kunci mobil ke iparku. Saat iparku bertanya, kaca mobilnya retak? Dia bisa dengan manis dan cengengesan bilang "ngga kok, becanda aja tadi". Aku cuma melongo. Kenapa ada orang kaya gini, yang jelas jelas dia teriak dengan suara kerasnya dengan muka marahnya namun bisa senyum manis bilang itu bercanda. Ini bukan manusia sih yang aku hadapin. 

Aku lemes selemes2nya. Aku ga pernah dikasarin selama ini. Semua yang ada di sekelilingku berkata baik, tidak pernah dibentak, apalagi diteriakin. Kalian bisa bayangin 2 jam di dalam mobil, bukan ketenangan yang aku dapat, tapi hinaan demi hinaan. Bayangan suara kerasnya selalu mengusik pikiranku yang kemudian membuat aku "lupa bernafas". Aku ingat dengan jelas aku pingsan. Pikiranku berkata "Ayo ga bangun". Namun mataku tidak bisa membuka dan aku sulit bernafas. 
Sampai kemudian aku dibantu kakakku untuk pelan pelan bernafas. 

Besoknya aku fikir aku sudah baik baik saja. Namun nyatanya keadaan tidak berubah, aku kembali "lupa bernafas". Kali ini bahkan lebih lama. 
Selama dua hari ini aku istirahat total di rumah memikirkan semua tentang hidupku. 

Kenapa aku jadi begini?
Well, aku harus sayang diriku. Harus peduli sama diriku. Bergantung hanya pada diriku. 
Kejadian ini tidak akan aku lupa. Jauh dari hidupnya harus aku lakukan, bahkan harusnya dari 5 tahun yang lalu. 
Ayo Ega. Tuhanmu ada. Mengadu saja. Sembuhkan luka. 

Read more ...

Flashback!

Jumat, September 02, 2022
Hari ini beda dari biasanya, saat tadi lagi ga begitu banyak kerjaan, tiba tiba aja notif  wa masuk dengan kata andalan sahabat aku, "Egaaaaaa".. dan tiba tiba satu foto masuk, dan ya, foto 2 manusia paling berarti dalam hidup aku sedang bertemu. Mereka sahabatku, sahabat 21 tahunku. Dan mereka videocall, pembicaraan mengalir begitu saja, seolah tak pernah ada jarak, padahal kita sedang ribuan kilometer jauhnya. 

Dua sahabat laki lakiku...
Dari mereka aku tau bagaimana harusnya laki laki bersikap. Dari mereka aku bisa bertahan di kota orang tanpa sanak saudara. Mereka sahabatku sekaligus juga familyku. Kata orang, persahabatan antar laki laki dan perempuan itu sulit, dan yeah aku mengakuinya. Sulit untuk tidak tumbuh perasaan sayang berlebih, pastilah ada rasa cemburu sana sini, tapi rasa ini istimewa, karena kami tidak saling menyembunyikan, kami sama sama melaluinya, menormalkan apa yang kita rasakan itu wajar wajar saja. 

Standar laki laki yang aku cintai ada di mereka, standar persahabatanku pun ada di mereka. 
Aku, anak cewek 19 tahun saat itu, bukan anak gaul, bukan perempuan cantik, tapi diperlakukan luar biasa oleh mereka, disayang sekali. Bahkan sampai 21 tahun kemudian. 
Mereka tidak akan pernah membiarkan aku sendiri. Aku yang selalu dicari kala lelah menyerang, kala bahagia menghampiri. Mereka dengan cara mereka mampu membuat aku merasa dengan mereka semua cukup.

Standar laki laki yang memperlakukan perempuan dengan baik, yang memiliki skala prioritas untuk orang yang disayang, yang selalu punya jawaban di setiap pertanyaan, yang memiliki tujuan dalam hidup. 
Standar persahabatan yang selalu ada untuk sahabatnya, yang tidak membenarkan kesalahan, menertawakan masalah bersama lalu kemudian cari solusinya, yang quality bukan quantity. 
Aku yang selalu sampai saat ini berani menyatakan mereka adalah "top 5 my favourite person in my life"

Moment yang tak pernah akan aku lupa saat akhirnya aku harus berpisah dengan mereka karena harus kembali ke daerah asalku, Pelukan hangat, Usapan lembut di kepala, tatapan mata yang penuh sayang hari itu aku dapatkan, saat itu aku berpikir mungkin itu untuk terakhir kalinya karena semua akan berubah. 

Namun, bertahun kemudian, kala aku punya kesempatan bertemu lagi, pelukan hangat, usapan dan tatapan itu masih aku dapatkan, tidak berubah sedikitpun. 
Mereka masih yang selalu aku hubungi kala aku merasa hidup ini berat sekali. Saat bapak dan mama ngga ada, mereka yang selalu ada. 

Aku bahkan sangat ingat saat bapak ga ada, salah satu dari mereka sedang ada di luar negeri. Kalimat yang keluar darinya adalah "Ega, aku pulang ya, aku temenin". Tapi persahabatan kita tidak seegois itu, aku bilang jangan. Doakan saja. Yakinkan aku dari jauh kalau kamu ada buat aku. Dan setiap malam kamu menghubungi aku untuk tetap ada buat aku. 
Saat Mama ga ada dan itu dekat dengan lebaran, kalian tau apa yang aku butuhkan, telepon pertama di hari lebaran, bukan kalian yang hadir, tapi mama papa kalian yang nemenin aku, seolah olah hari itu kalian pinjamkan orangtua kalian untuk aku. 

Hari ini, kembali kalian menghubungi aku, tadi, tanpa pelukan hangat, usapan kepala, namun tatapan mata penuh sayang itu masih milik aku. Terima kasih untuk semua hari, penerimaan untuk semua kekurangan, dan cara meyakinkan bahwa kalian selalu ada. Tuhan, aku sayang sekali sama mereka berdua ini. Beri mereka bahagia. Itu sudah cukup. 
Read more ...